Alergi Pakaian, Pria Ini Telanjang Selama 40 Tahun
agen poker – Seorang petani di India mengalami sebuah
kondisi aneh yang membuatnya merasa tersiksa saat mengenakan pakaian.
Keadaan ini memaksanya hidup selama 40 tahun dalam keadaan telanjang.
Hanya dengan memakai kaos kaki membuatnya merasakan rasa sakit yang menyiksa. Sentuhan dengan bahan kain mempengaruhi kulitnya yang sensitif , sehingga dia bahkan tidak dapat tidur dengan menggunakan seprai. Kondisi ini dialami Subal Barman, dari Bengal, India saat ia berusia lima tahun, yang diperkuat dengan diagnosa lainnya saat umurnya 17 tahun.
“Sedari kecil saya tidak dapat mengenakan pakaian di kulit saya. Hal itu memberikan sensasi terbakar yang tak tertahankan,” kata Subal mengenai kondisinya sebagaimana dilansir Mirror, Senin (31/8/2015).
Keadaan ekonominya membuat pria berusia 43 tahun itu tidak dapat mencari pengobatan medis di kota terdekat, karena mahalnya biaya. Meski begitu, Sudal tidak bisa membiarkan keadaan itu menghalanginya beraktivitas dan bersosialisasi.
Dia memutuskan untuk menjalani hari-harinya dengan bertelanjang bulat. Bahkan saat menghadiri berbagai event sosial seperti pernikahan, pesta, atau ke kuil untuk beribadah.
“Untungnya tetangga saya telah terbiasa. Mereka pikir itu adalah hal yang normal dan tidak pernah mengajukan protes,” kata Subal.
“Mereka tahu saya memiliki masalah ini selama bertahun-tahun jadi mereka membiarkan saya dan tidak pernah menggoda saya,” lanjutnya.
Ahli kulit dari Inggris menduga Subal menderita Dysaesthesia, sebuah kondisi kulit yang menyebabkan penderitanya merasakan sensasi tidak menyenangkan saat kulitnya tersentuh sesuatu. Keadaan ini disebabkan karena kerusakan pada saraf.
Meski tidak mengalami masalah dengan tetangga dan warga sekitarnya, Subal yang tidak pernah meninggalkan desanya masih merasakan masalah dengan cuaca, terutama pada musim panas karena kulitnya sangat sensitif terhadap panas.
Subal yang kini hidup sendiri setelah orangtuanya meninggal telah menerima nasibnya dan meyakini kondisinya adalah sebuah berkah.
“Saya telah menerima bahwa Tuhan memberi saya sesuatu yang spesial. Mungkin di matanya saya spesial,” pungkas Subal.
Hanya dengan memakai kaos kaki membuatnya merasakan rasa sakit yang menyiksa. Sentuhan dengan bahan kain mempengaruhi kulitnya yang sensitif , sehingga dia bahkan tidak dapat tidur dengan menggunakan seprai. Kondisi ini dialami Subal Barman, dari Bengal, India saat ia berusia lima tahun, yang diperkuat dengan diagnosa lainnya saat umurnya 17 tahun.
“Sedari kecil saya tidak dapat mengenakan pakaian di kulit saya. Hal itu memberikan sensasi terbakar yang tak tertahankan,” kata Subal mengenai kondisinya sebagaimana dilansir Mirror, Senin (31/8/2015).
Keadaan ekonominya membuat pria berusia 43 tahun itu tidak dapat mencari pengobatan medis di kota terdekat, karena mahalnya biaya. Meski begitu, Sudal tidak bisa membiarkan keadaan itu menghalanginya beraktivitas dan bersosialisasi.
Dia memutuskan untuk menjalani hari-harinya dengan bertelanjang bulat. Bahkan saat menghadiri berbagai event sosial seperti pernikahan, pesta, atau ke kuil untuk beribadah.
“Untungnya tetangga saya telah terbiasa. Mereka pikir itu adalah hal yang normal dan tidak pernah mengajukan protes,” kata Subal.
“Mereka tahu saya memiliki masalah ini selama bertahun-tahun jadi mereka membiarkan saya dan tidak pernah menggoda saya,” lanjutnya.
Ahli kulit dari Inggris menduga Subal menderita Dysaesthesia, sebuah kondisi kulit yang menyebabkan penderitanya merasakan sensasi tidak menyenangkan saat kulitnya tersentuh sesuatu. Keadaan ini disebabkan karena kerusakan pada saraf.
Meski tidak mengalami masalah dengan tetangga dan warga sekitarnya, Subal yang tidak pernah meninggalkan desanya masih merasakan masalah dengan cuaca, terutama pada musim panas karena kulitnya sangat sensitif terhadap panas.
Subal yang kini hidup sendiri setelah orangtuanya meninggal telah menerima nasibnya dan meyakini kondisinya adalah sebuah berkah.
“Saya telah menerima bahwa Tuhan memberi saya sesuatu yang spesial. Mungkin di matanya saya spesial,” pungkas Subal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar