Minggu, 23 Agustus 2015

Setelah Perayaan Kemerdekaan, Rupiah malah Overshoot

agen poker - Pekan ketiga bulan Agustus 2015 bisa jadi pekan yang buruk bagi rupiah. Pasalnya di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia (RI), masih belum menjadi momen terbaik bagi Rupiah. Pada awal pekan tepatnya Senin 17 Agustus 2015, dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan NDF harus melemah 72 poin atau 0,52 persen menjadi Rp13.859 per USD. Rupiah pada perdagangan kali ini, berada dalam kisaran Rp13.833-Rp13.900 per USD.
Pelemahan Rupiah tidak lepas dari pemulihan dolar AS secara perlahan, dari pelemahan pekan lalu setelah keputusan mengejutkan Bank Rakyat China untuk mendevaluasi yuan. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama naik sedikit ke 96,696 DXY.
Langkah Beijing telah menimbulkan kekhawatiran bahwa yuan yang lebih murah akan merugikan ekonomi AS dan membuat Federal Reserve kesulitan untuk menaikkan suku bunga acuannya. Meski demikian, para pedagang melihat prospek kenaikan suku bunga AS bisa dilakukan bulan depan.
Menanggapi pelemahan ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, trader mata uang saat ini mempunyai persepsi Asia Tenggara sedang mengalami kegonjangan yang cukup dalam. Sehingga, nilai tukar Rupiah beberapa hari belakangan ini memang cukup tertekan.
"Dipersepsikan oleh para trader mata uang bahwa Asia Tenggara ini ada sedikit masalah dengan bom di Thailand, gonjang-ganjing politik di Malaysia, Vietnam juga baru saja mendevaluasi mata uangnya, jadi tekanan terhadap Rupiah memang tidak mudah pada hari-hari ini," ujar Bambang saat ditemui di Gedung DPR.
Namun Bank Indonesia (BI) menyebutkan, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah mengalami pelemahan yang cukup dalam (overshoot) dan telah berada di bawah nilai fundamentalnya (undervalued).
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Doddy Zulverdi mengatakan, pelamahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS lantaran bertambahnya sentimen dari global.
"Dari global selain dari faktor risiko seperti kenaikan sukuk bunga, perlambatan ekonomi China, dan juga devaluasi yuan, kondisi ini yang bertambah itu membuat sentimen Rupiah menguat, kenapa menjadi melemah terlalu dalam, karena faktor sentimen yang bertambah," kata Doddy di Gedung Bank Indonesia (BI).
Doddy menyebutkan, dalam pasar valas, demand terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan suplai. Sentimen tersebut, kata Doddy yang semakin membuat nilai tukar Rupiah melemah semakin dalam
Kendati demikian, BI mengaku terus melakukan stress test untuk menguji ketahanan bank di dalam negeri. BI juga mengaku selalu ada di pasar dan melakukan intervensi jika diperlukan.
"Stress test ada dong, kisaran (level nilai tukarnya) macam-macam," ungkap Deputi Gubernur BI Ronald Waas, Selasa lalu.

 

\Setelah Perayaan Kemerdekaan, Rupiah malah Overshoot\

Tidak ada komentar:

Posting Komentar