Manisnya Gula dari Kulit Singkong
agen poer - Lupakan gula tebu atau gula aren.
Gula dari limbah kulit singkong ini enggak kalah manis dari berbagai
jenis gula yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat.
Pembuatnya adalah Farauq Arrahman, Galih Nugraha, dan Putri Vionita;
tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Produk inovatif ini
mereka namai Gucakusi alias Gula Cair Kulit Singkong.
Berangkat dari konsep zero waste, para mahasiswa ini mencoba untuk memanfaatkan kulit singkong yang selama ini sering dibuang. Umumnya, kulit singkong segar dipakai sebagai pakan ternak. Namun, kata Abdul Azis, pemanfaatannya pun terbatas karena jika dikonsumsi terlalu banyak maka hewan ternak dapat keracunan sianida (HCN) hingga berujung kematian.
"Karena itu, kami berinisiatif untuk mengolah limbah kulit singkong menjadi sebuah produk yang bernilai, yakni dengan membuat gula cair," ujar Abdul.
Proses pembuatan gula cair dari pati kulit singkong dimulai dengan menghaluskan kulit singkong. Kemudian, campurkan cairan enzim alfa-amilase ke kulit singkong tersebut.
Selanjutnya adalah tahap sakarifikasi. Abdul menjelaskan, pati yang telah terpecah menjadi dekstrin didinginkan dari suhu 105 derajat celcius menjadi 60 derajat celsius. Kemudian, kulit singkong dimasukkan ke dalam toples kaca sakarifikasi dengan penambahan enzim amiloglukosidase.
"Setelah melalui proses sakarifikasi, kemudian masuk ke dalam proses pemucatan dengan arang aktif. Tahap selanjutnya, dilakukan penyaringan dan proses penguapan untuk memekatkan hasil gula cair dari 30-35 brix sampai 43-80 brix," papar Abdul.
Proses panjang tersebut menghasilkan gula cair dengan kandungan energi 106 kilo kalori. Angka tersebut lebih rendah yaitu kurang dari sepertiga energi yang terdapat dalam gula pasir. Sedangkan hasil uji komposisi gula menggunakan metode HPLC menunjukkan, komposisi gula cair dari kulit singkong memiliki kandungan fruktosa 4677.21 mg/1000 g, glukosa 24.62 mg/1000 g dan maltosa 0.11 mg/1000 g.
"Gula cair ini cocok untuk penderita diabetes yang menginginkan minuman manis. Kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan gula kelapa. Selain itu, Gucakusi juga cocok digunakan untuk diet karena kandungan kalorinya yang rendah yaitu 106 kkal/100 g," ungkapnya.
Inovasi gula cair yang mendapat penghargaan dalam Macau Internasional Innovation dan Invention Exhibition (MIIIE) 2015 ini tersedia dalam empat kemasan, yakni botol besar, botol kecil, sachet serta dikemas dalam jumlah besar (barrel).
Berangkat dari konsep zero waste, para mahasiswa ini mencoba untuk memanfaatkan kulit singkong yang selama ini sering dibuang. Umumnya, kulit singkong segar dipakai sebagai pakan ternak. Namun, kata Abdul Azis, pemanfaatannya pun terbatas karena jika dikonsumsi terlalu banyak maka hewan ternak dapat keracunan sianida (HCN) hingga berujung kematian.
"Karena itu, kami berinisiatif untuk mengolah limbah kulit singkong menjadi sebuah produk yang bernilai, yakni dengan membuat gula cair," ujar Abdul.
Proses pembuatan gula cair dari pati kulit singkong dimulai dengan menghaluskan kulit singkong. Kemudian, campurkan cairan enzim alfa-amilase ke kulit singkong tersebut.
Selanjutnya adalah tahap sakarifikasi. Abdul menjelaskan, pati yang telah terpecah menjadi dekstrin didinginkan dari suhu 105 derajat celcius menjadi 60 derajat celsius. Kemudian, kulit singkong dimasukkan ke dalam toples kaca sakarifikasi dengan penambahan enzim amiloglukosidase.
"Setelah melalui proses sakarifikasi, kemudian masuk ke dalam proses pemucatan dengan arang aktif. Tahap selanjutnya, dilakukan penyaringan dan proses penguapan untuk memekatkan hasil gula cair dari 30-35 brix sampai 43-80 brix," papar Abdul.
Proses panjang tersebut menghasilkan gula cair dengan kandungan energi 106 kilo kalori. Angka tersebut lebih rendah yaitu kurang dari sepertiga energi yang terdapat dalam gula pasir. Sedangkan hasil uji komposisi gula menggunakan metode HPLC menunjukkan, komposisi gula cair dari kulit singkong memiliki kandungan fruktosa 4677.21 mg/1000 g, glukosa 24.62 mg/1000 g dan maltosa 0.11 mg/1000 g.
"Gula cair ini cocok untuk penderita diabetes yang menginginkan minuman manis. Kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan gula kelapa. Selain itu, Gucakusi juga cocok digunakan untuk diet karena kandungan kalorinya yang rendah yaitu 106 kkal/100 g," ungkapnya.
Inovasi gula cair yang mendapat penghargaan dalam Macau Internasional Innovation dan Invention Exhibition (MIIIE) 2015 ini tersedia dalam empat kemasan, yakni botol besar, botol kecil, sachet serta dikemas dalam jumlah besar (barrel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar