Utang Indonesia Bisa Jadi Bom Bagi Rupiah
agen poker - Nilai tukar Rupiah
sejak awal tahun ini telah melemah sebesar 15,29 persen. Tekanan dolar
Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah semakin keras menjelang September
2015.
Pengamat Ekonomi dari Indef, Rusli Abdullah, mengatakan bahwa Rupiah
baru berhasil menguat terhadap dolar AS pada awal Oktober hingga 6
Oktober ini. Namun, Rupiah tetap dalam tren pelambatan lantaran dua
bulan sebelumnya terus melemah.Rusli melanjutkan, awal Oktober Rupiah menguat dari Rp14.600 ke Rp13.900 per USD, karena The Fed tidak akan menaikkan suku bunga. Tapi, Rupiah sudah terdepresiasi sebesar 15,9 persen.
"Kemarin Rupiah menguat, tapi pada Agustus dan September ada pelemahan yang signifikan. Jadi dari Rp13.500-an itu di September itu tajam sekali, karena ada sentimen The Fed akan naikkan suku bunga tetapi tidak jadi," ujar Rusli, di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Menurutnya, dari sisi eksternal memang ada sentimen positif, namun sifatnya hanya jangka pendek. "Saya melihat faktor internal saat ini berkomitmen baik, beritikad baik dengan isi paket kebijakan tahap I dan II yang isinya bagus semua, tinggal eksekusinya," ucapnya.
Dia melanjutkan, paket kebijakan juga tidak menjadi jaminan Rupiah akan terus menguat. Pasalnya, pemerintah selalu berkoar-koar dan terkait utang Indonesia namun masih mengambil pinjaman.
"Ada kemungkinan kelebihan beban utang. Itu angka yang sangat signifikan, mungkin akan jadi beban dan sebuah bom bagi masa depan terhadap Rupiah dan akan seperti pada 1998," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar