Musuh Palestina Bukan Kristen atau Yahudi, tapi Israel!
agen poker– Wakil Duta Besar (Dubes) Palestina
untuk Indonesia, Taher Hamad berharap umat Kristen Indonesia bersatu
melawan penjajahan Israel di negara berpenduduk mayoritas Muslim
tersebut.
"Konflik Palestina-Israel sama sekali bukan soal agama, itu murni soal politik,” tegas Hamad usai kuliah umum ‘Injil dalam Menghadapi Radikalis dan Ekstremis Agama’ di GBI Glow Fellowship Centre, Thamrin, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).
(Baca juga: Ekstremisme Bikin Menderita Semua Agama)
“Umat Muslim dan Kristen di Palestina hidup berdampingan dalam satu harmoni. Musuh kami bukan orang Kristen atau Yahudi, tapi Israel. Saya juga muslim, ayah saya belajar di sekolah Kristen. Dan saya ingat ketika sakit, ibu saya membawa saya ke gereja. Saya ingat sekali yang mengobati saya adalah pendeta dari Italia," tambahnya.
Dengan demikian, Taher berharap kerja sama antara Bethlehem Bible College dan Sekolah Tinggi Teologi Global Glow Indonesia (STT GGI) ini, bisa menjadi pintu yang membuka wawasan dan pemahaman umat Kristen di Indonesia, mengenai permasalahan sebenarnya yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Ketua Yayasan STT GGI, Pendeta Gilbert Lumoindong mengungkap, ini merupakan pertama kalinya Kristen Palestina dan Kristen Indonesia mengadakan pertemuan.
"Selama ini kan Indonesia memolitisasi ini sebagai kepentingan Muslim. Tapi kami di sini ingin perlihatkan bahwa kebanyakan orang Palestina justru Nasrani dan kita mau sama-sama berdiri dengan mereka melawan penjajahan Israel," tukasnya.
"Konflik Palestina-Israel sama sekali bukan soal agama, itu murni soal politik,” tegas Hamad usai kuliah umum ‘Injil dalam Menghadapi Radikalis dan Ekstremis Agama’ di GBI Glow Fellowship Centre, Thamrin, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).
(Baca juga: Ekstremisme Bikin Menderita Semua Agama)
“Umat Muslim dan Kristen di Palestina hidup berdampingan dalam satu harmoni. Musuh kami bukan orang Kristen atau Yahudi, tapi Israel. Saya juga muslim, ayah saya belajar di sekolah Kristen. Dan saya ingat ketika sakit, ibu saya membawa saya ke gereja. Saya ingat sekali yang mengobati saya adalah pendeta dari Italia," tambahnya.
Dengan demikian, Taher berharap kerja sama antara Bethlehem Bible College dan Sekolah Tinggi Teologi Global Glow Indonesia (STT GGI) ini, bisa menjadi pintu yang membuka wawasan dan pemahaman umat Kristen di Indonesia, mengenai permasalahan sebenarnya yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Ketua Yayasan STT GGI, Pendeta Gilbert Lumoindong mengungkap, ini merupakan pertama kalinya Kristen Palestina dan Kristen Indonesia mengadakan pertemuan.
"Selama ini kan Indonesia memolitisasi ini sebagai kepentingan Muslim. Tapi kami di sini ingin perlihatkan bahwa kebanyakan orang Palestina justru Nasrani dan kita mau sama-sama berdiri dengan mereka melawan penjajahan Israel," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar