Trofi Piala Bhayangkara Disambut Pesta

 

AGEN POKER -   Ribuan Aremania antusias menyambut kedatangan tim Arema Cronus yang membawa trofi juara Piala Bhayangkara 2016. Pada Selasa (5/4) pagi, rombongan tim Arema menginjakkan kaki di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang. Ribuan Aremania sudah menunggu di bandara.

Setelah mendarat, tim Singo Edan langsung diarak menuju Pendopo Kabupaten Malang. Pemain, pelatih, manajemen dan trofi Piala Bhayangkara diangkut dengan jeep terbuka, dipamerkan di sepanjang jalan dengan rute Abdulrahman Saleh, Pakis, Jalan A Yani, Jalan JA Soeprapto, Merdeka Timur dan berakhir di Pendopo Kabupaten Malang.
Di pendopo, rombongan Arema disambut Bupati Malang Rendra Kresna dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji. Di pendopo itu pula disiapkan acara tasyakuran sebagai rasa syukur setelah Arema Cronus sukses menjuarai turnamen Piala Bhayangkara.
Ribuan Aremania juga ikut tumplek blek di pendopo kabupaten yang sudah menyediakan ribuan porsi makan untuk supporter yang datang. Ini merupakan sambutan terbesar untuk Arema sejak menjuarai SCM Cup 2015 sekaligus juara Inter Island Cup 2015 yang digelar Februari tahun lalu.
Bupati Malang sekaligus Presiden Kehormatan Arema Cronus Rendra Kresna mengungkapkan, tasyakuran menyambut tim Singo Edan dan trofi Piala Bhayangkara merupakan wujud apresiasi dan terima kasih atas keberhasilan tim asuhan Milomir Seslija.
"Arema sudah mengharumkan nama Malang Raya dan layak diberi apresiasi. Saya juga berterima kasih kepada Polda Jatim yang memberi pengawalan untuk Aremania ke Jakarta, serta dukungan Aremania yang demikian total untuk tim kesayangannya," ungkap Rendra.
Dia juga berencana memberikan bonus kepada tim Arema yang sudah belerja keras membawa gelar juara ke Malang. Selain itu Rendra juga berharap prestasi ini bisa menjadi pelecut motivasi bagi Arema Cronus untuk lebih banyak menggapai prestasi di kemudian hari.
Acara tasyakuran di Pendopo Kabupaten Malang berakhir sekitar pukul 13.30 WIB. Kendati begitu, di jalanan masih banyak terlihat Aremania yang mondar-mandir melakukan konvoi, terutama mereka yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil.