Top News: Peresmian Kereta Cepat oleh Jokowi hingga Optimisme JK Hadapi MEA
Presiden Jokowi telah menghadiri groundbreaking kereta cepat
Jakarta-Bandung yang akan dibangun sepanjang 142,3 kilometer (km).
Disisi lain, pasangannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau
masyarakat tidak perlu panik menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
mengenai serbuan tenaga kerja asing masuk Indonesia.
agen poker Tak hanya itu, Badan Koordinasi Penamaan Modal (BKPM) telah merilis
data realisasi investasi sepanjang 2015 yang meningkat sebesar 17,8
persen atau sebesar Rp545 triliun.
Ketiga topik berita tersebut menjadi perhatian bagi pembaca kanal Bisnis
Okezone.com kemarin, Kamis (21/1/2016). Berikut berita selengkapnya.
Presiden Jokowi Groundbreaking Kereta Cepat
Akhirnya, keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun
kereta cepat (High Speed Train/HST) di Indonesia terwujud. Pasalnya,
proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung mulai dibangun hari ini. Hal
ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking).
Lokasi groundbreaking ini dilakukan di Cikalong Wetan, Kabupaten
Bandung Barat. Lokasi ini merupakan perkebunan teh milik PTPN VIII
(Persero). Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibangun sepanjang
142,3 kilometer (km) bekerja sama dengan China.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno membentuk konsorsium BUMN
untuk membangun kereta cepat yang terdiri dari PT Wijaya Karya
(Persero), PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Jasa Marga (Persero) dan PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Rini mengungkapkan, keikutsertaan PTPN VIII dalam konsorsium
pengeksekusi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini lantaran BUMN
perkebunan itu memiliki lahan yang untuk dimanfaatkan.
Realisasi Investasi 2015 Meningkat 17,8 persen
Badan Koordinasi Penamaan Modal (BKPM) hari ini merilis data
realisasi investasi sepanjang 2015. Menurut Deputi Bidang Pengendalian
dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, pada tahun 2015
realisasi investasi meningkat sebesar 17,8 persen atau sebesar Rp545
triliun.
Realisasi investasi ini terdiri dari penanaman modal dalam negeri
(PMDN) mencapai Rp179,5 triliun atau meningkat 15 persen. Sedangkan
realisasi penanaman modal asing (PMA) meningkat 19,2 persen mencapai
Rp365,9 triliun.
Peningkatan investasi PMDN ini ditopang oleh lima sektor usaha
terbesar, yaitu industri mineral non logam sebesar Rp8,6 triliun,
konstruksi Rp7,5 triliun, industri makanan Rp6,4 triliun, industri kimia
dasar, barang kimia dan farmasi Rp4,7 triliun, serta listrik, gas, dan
air sebesar Rp4,5 triliun.
Sedangkan realisasi investasi PMA ditopang oleh listrik, gas, dan air
sebesar USD 1,4 miliar, industri logam dasar, barang ukuran mesin, dan
elektronik sebesar USD 1,0 miliar, Perumahan, kawasan industri dan
perkantoran segera USD 1,0 miliar, pertambahan sebesar USD 0,9 miliar,
serta tanaman pangan dan perkembangan sebesar USD 0,7 miliar.
JK Imbau Tak Takut Hadapi Serangan Tenaga Kerja Asing
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengimbau, masyarakat untuk
tidak panik dalam menanggapi perhelatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Apalagi menanggapi soal serbuan tenaga kerja asing masuk Indonesia.
Menurut JK, MEA bukan suatu hal yang harus ditakuti dan dikhawatirkan
secara berlebihan. Apalagi soal serbuan tenaga kerja. Pasalnya, tidak
pernah ada tenaga kerja yang mahal masuk ke negara murah seperti
Indonesia.
JK mencontohkan, seperti dokter dari Singapura, meski MEA sudah
berlangsung, akan tetapi tidak mungkin dokter Singapura dengan
pendapatan yang sudah lebih tinggi mendatangi dan bekerja di Indonesia.