Rabu, 21 Desember 2016

RESUME: Stadion Megah di Balikpapan, Klakson "Om Telolet Om" Bikin Marquez Bercuit, hingga Tembak Mati Bandar Narkoba

AGEN POKER - Bagi Anda yang terlewatkan menyimak berita hot MenangQQ, Rabu (21/12/2016) kemarin, tidak usah khawatir. Berikut berita terpopuler.
1. Bertaraf Internasional, Stadion Balikpapan Mirip Emirates Stadium
Indonesia akan memiliki stadion terbaik di Asia. Tepatnya di kota Balikpapan yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan.
Stadion Batakan ini diklaim mirip stadion klub raksasa Eropa yakni Arsenal. Pasalnya infrastruktur dan fasilitas yang ada telah berstandar International.
Baca selengkapnya: Klik di sini
2. Kapolri Ingatkan Perusahaan Tak Paksa Karyawan Muslim Gunakan Atribut Natal
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta perusahaan dan pusat perbelanjaan agar tidak memaksa karyawan beragama Islam menggunakan atribut Natal. Apalagi mengancamnya akan memecat mereka.
Melakukan pemaksaan itu bukan hanya fatwa MUI, tapi di KUHP pun ada yaitu di Pasal 355 ayat (2).
Baca selangkapnya: Klik di sini
3. Fenomena 'Om Telolet Om' Akhirnya Racuni Marc Marquez
Fenomena ‘Om Telolet Om’ akhirnya ikut meracuni jawara MotoGP 2016, Marc Marquez. Melalui akun pribadi Twitter-nya, Marquez menuliskan ‘Om Telolet Om’ yang dilengkapi dengan tanda pagar Indonesia.
Dunia saat ini seakan dilanda fenomena ‘Om Telolet Om’. Beberapa selebriti dan atlet dunia sudah menunjukkan keheranan dan rasa ingin tahunya soal apa arti sebenarnya dari ‘Om Telolet Om’.
Baca selengkapnya: Klik di sini
4. Tenaga Kerja Asal China Serbu RI, Sweeping Harus Dilakukan!
Tenaga kerja asal China kembali menyerbu Indonesia. Besarnya kesempatan kerja di Indonesia terhadap tenaga kerja asing menjadi salah satu penyebabnya.
Pemerintah dituntut tidak tinggal diam. Kementerian Tenaga Kerja harus melakukan inspeksi mendadak pada beberapa proyek konstruksi di Indoensia.
Baca selengkapnya: Klik di sini
5. Buwas Perintahkan Tembak Mati Bandar Narkoba
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso mengistruksikan kepada jajarannya untuk tidak ragu melakukan tindakan tegas terhadap bandar, pengedar serta pelaku bisnis narkoba lainnya, termasuk pengguna.
Bahkan, pria yang karib disapa Buwas mempersilahkan penindakan terhadap oknum di tubuh BNN yang terbukti berkhianat dengan terlibat dalam bisnis narkoba.
Baca selengkapnya: Klik di sini
6. PN Jaksel Menolak Seluruh Permohonan Praperadilan Buni Yani
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) melalui hakim tunggal Sutiyono menolak seluruh permohonan praperadilan yang diajukan oleh tersangka kasus dugaan penyebar informasi kebencian, Buni Yani.
Hakim menjelaskan, mengadili, menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya, menghukum pemohon membayar biaya perkara sebesar nihil.
Baca selengkapnya: Klik di sini
7. Densus 88 Baku Tembak di Tangsel, 3 Teroris Tewas & 1 Ditangkap
Baku tembak antara Densus 88 Anti Teror dengan terduga teroris terjadi di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel).
Informasi sementara yang dihimpun, Densus 88 baku tembak dengan empat teroris di lokasi kejadian sekira pukul 09.30 WIB.
Baca selengkapnya: Klik di sini
Stadion Batakan, Balikpapan tengah dalam proses pembangunan

Senin, 19 Desember 2016

Hari Ini, Ahok Kembali Disidang di Bekas Gedung PN Jakpus


AGEN POKER - Sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, pada hari ini, Selasa (20/12/2016).
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) Hasoloan Sianturi mengatakan, bahwa sidang tersebut akan kembali digelar sekira pada pukul 09.00 WIB di bekas Gedung Pengadilan Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada no 17.
"Iya memang sesuai yang sudah diumumkan oleh majelis pada sidang sebelumnya masih digelar di bekas PN Jakpus, Gajah Mada,"‎ ujar Hasoloan saat dihubungi MenangQQ.
Sidang lanjutan yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Utara, Dwiarso Budi Santiarto mengagendakan tanggapan dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota keberatan terdakwa Ahok.
‎"Agendanya membacakan tanggapan JPU atas nota keberatan ‎terdakwa dan nota keberatan penasehat hukum pada sidang sebelumnya," jelas Hasoloan.
Diketahui sebelumnya, dalam sidang perdana kasus dugaan penistaan agama tanggal 13 Desember 2016, terdakwa Ahok telah membeberkan nota keberatannya atas dakwaan dari pihak JPU. Pada sidang tersebut, Ahok menangis dan menyangkal telah melakukan penistaan agama.

Jumat, 16 Desember 2016

Absen Debat Dua Kali, Pasangan Agus-Sylvi Merugi


AGEN POKER - Dua kali pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tak hadir dalam debat publik yang diselenggarakan oleh dua stasiun televisi dalam waktu yang berbeda.
Masyarakat, bahkan netizen ramai memperbincangkan putera sulung Susilo Bambang Yudhoyono yang tak mengikuti acara debat kandidat gubernur itu.
Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menganggap ketidakhadiran pasangan Agus-Sylvi justru merugikan pasangan dengan nomor urut satu itu. Pasalnya, debat merupakan salah satu cara pasangan peserta Pilkada untuk mengenalkan program-programnya kepada publik.
"Kalau cuma sekali nggak apa-apa. Tapi kalau sudah seterusnya, merugikan," ujar Kristiadi di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2016) malam.
Menurut Kristiadi, kehadiran peserta Pilkada dalam debat sangat penting untuk meyakinkan kepada publik terkait program-program yang akan dijalaninya nanti.
Terlebih, dalam debat menurut Kristiadi akan terlihat bagaimana kepiawaan seorang pemimpin dalam mempertahankan argumentasinya ketika ada masyarakat yang meragukan program-program yang ditawarkannya itu.
"Orang pintar sih, tapi butuh keterampilan. Dalam arti kepemimpinan. Mengurus 800 orang, beda mengurus 10 juta orang. Ini justru (harus) tampil. Memang ada alasan lain, yang subyektif agar tidak tampil, tapi sebaiknya tampil sebanyaknya dan membuat argumentasi yang meyakinkan publik," jelas Kristiadi.
Kristiadi mengungkapkan meski Agus memiliki rekam jejak keilmuan yang mumpuni saat ia masih berada di militer, namun meyakinkan masyarakat sipil berbeda dengan meyakinkan prajurit militer.
"Memang enggak mudah mas Agus bisa meyakinkan publik bahwa dia seorang tentara bukan hanya mengelola satu batalyon," ungkapnya.
Bila hal ini terus terjadi, bukan tak mungkin elektabilitas pasangan yang didukung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini akan terus menurun.
Kristiadi pun berharap sebagai mantan tentara, Agus harus menunjukkan jiwa petarungnya di hadapan masyarakat Jakarta saat ini demi memuluskan jalannya untuk bisa memimpin Jakarta.
"Harus menunjukan jiwa pertarung dalam melaksanakan apa yang rakyat mau," tukasnya.

Kamis, 15 Desember 2016

Hari Ini, Presiden Jokowi Gelar Ratas Bahas Penanganan Gempa Aceh


AGEN POKER - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Negara, Jalan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat hari ini, Jumat (16/12/2016).
Ratas yang bakal dihelat sekira pukul 14:30 WIB itu akan membahas penanganan bencana gempa yang sedang menimpa masyarakat Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Rapat terbatas penangan bencana gempa bumi di Aceh," demikian keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, yang diterima MenangQQ.
Seperti diketahui, Kabupaten Pidie Jaya Aceh diguncang gempa tektonik dengan kekuatan 6,5 SR. Gempa itu terjadi sekira pukul 05.03 WIB. Akibat gempa ini, sejumlah bangunan warga dan jalanan mengalami kerusakan.

Rabu, 14 Desember 2016

Bacakan Eksepsi, Ahok Seolah-olah Mengakui Kesalahan

JAKARTA – Ahli Hukum Pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Chairul Huda menilai Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok secara tak langsung telah mengakui melakukan perbuatan tindak pidana saat membacakan eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).
Ahok membacakan eksepsi saat sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa 13 Desember 2016 lalu dengan agenda pembacaan dakwaan.
"Dia bicara kesalahan, berarti kan sudah lewat tahap sebelumnya, yaitu melakukan tindak pidananya. Dengan sendirinya dia seolah-olah mengakui melakukan tindak pidana tetapi dia menyatakan dirinya tidak bersalah," ujar Chairul saat dihubungi MenangQQ, Kamis (15/12/2016).
Seharusnya, lanjut Chairul, Ahok membicarakan masalah ini terlebih dahulu dengan kuasa hukumnya.
"Enggak boleh ada satu kalimat pun yang dikeluarkan Pak Ahok tanpa konsultasi penasehat hukumnya. Bahkan dalam tata beracara hukum, penasehat hukum berhak menyarankan terdakwa nggak ngomong apabila dikhawatirkan memberatkan dia," pungkas dia.
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjalani sidang di PN Jakut. Foto Tatan Syulfana/Antara

Senin, 12 Desember 2016

GNPF-MUI Kawal Sidang, Kuasa Hukum Ahok: Jaga Independensi Lembaga Peradilan


AGEN POKER - Sirra Prayuna, salah satu kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berharap semua pihak menjaga independensi dan imparsialitas lembaga peradilan. Hal ini, ia katakan menyusul adanya rencana pengerahan massa dari GNPF-MUI untuk hadir mengawal sidang perdana Ahok.
"Kita semua harus menghormati proses hukum. Sehingga kita harus menjaga independensi, imparsialitas lembaga peradilan," kata Sirra kepada Okezone, Selasa (13/12/2016).
Sirra mengatakan, masyarakat mesti mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam melihat kasus yang menjerat gubernur nonaktif DKI Jakarat itu.
Sebab, majelis hakim lah yang akan menilai perbuatan kliennya, apakah dianggap bersalah atau tidak dengan fakta-fakta yang diungkap dalam persidangan nanti.
"Kita harus mengedepankan asas praduga tak bersalah. Biarlah hakim yang menilai perbuatannya (Ahok) sesuai fakta-fakta yang terungkap di persidangan, itu terbukti atau tidak," tandasnya.
Perlu diketahui, GNPF-MUI akan datang di sidang perdana Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama yang menyeretnya sebagai tersangka. Kedatangan mereka untuk mengawal dan mengawasi persidangan agar berjalan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Jumat, 09 Desember 2016

FOKUS: Menakar Baik Buruknya Sidang Ahok Ditayangkan Live


AGEN POKER kasus penistaan agama dengan tersangka Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebelumnya diwacanakan terbuka. Ahok pribadi bahkan menyatakan, kalau perlu ditayangkan livealias langsung di TV layaknya sidang kasus pembunuhan I Wayan Mirna dengan tersangka Jessica Kumala Wongso.
“Ada proses pengadilan yang kita harap akan terbuka. Diharap teman-teman TV bisa kayak sidang kopi sianida-nya Jessica, bisa ditonton semua,” cetus Ahok, 16 November 2016 lalu.
Hal senada juga disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di hari yang sama. Dia menyatakan sidang digelar terbuka. “Semua mata se-indonesia bisa melihat itu. Sepeti kasus sidangnya sidang Jessica,” timpal Kapolri.
Sedianya ini masih jadi persoalan, seperti halnya dengan lokasi sidangnya yang sebelumnya disarankan Polri, dipindah dari gedung eks Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) di Jalan Gadjah Mada 17 Jakarta Pusat, ke PRJ Kemayoran atau Cibubur.
Tapi terlepas dari itu yang kini jadi polemik adalah soal apakah etis atau tidaknya sidang Ahok yang perdana digelar 13 Desember 2016 mendatang oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut), terbuka untuk disaksikan publik lewat layar kaca.
Ini yang juga jadi pembahasan sejumlah petinggi media nasional di Gedung Dewan Pers, Jumat 9 Desember di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (Baca: Dewan Pers Bahas Etika dan Live Report Sidang Ahok)
“Kalau melihat kasus Ahok ini kan pasti membawa dampak di masyarakat. Saya imbau agar tidak diizinkan live secara langsung di dalam ketika persidangan,” ungkap Yosep Adi Prasetyo, Ketua Dewan Pers, Jumat 9 Desember.
“Jadi batasannya ada pada ketua majelis hakim yang memutuskan orang yang akan meliput diizinkan atau tidak. Tidak bisa disamakan (dengan Sidang Jessica), karena menyiarkan apa tidak, itu kewenangan majelis hakim,” imbuhnya.
Imbauan yang lebih keras bahkan disampaikan Direktur Pemberitaan MNC Group Arya Sinulingga. Dia hanya tidak ingin terjadi perdebatan dalam sidang yang berpotensi memecah belah bangsa.
"Ini bahaya, kalau persidangan terbuka. Maka yang terjadi ada perdebatan Islam dengan Islam, bukan dengan Ahok,"
‎ "Kalau umat Islam yang terpecah belah maka bangsa Indonesia berpotensi terpecah belah juga. Kalau Islam Indonesia yang terbelah maka orang lain yang akan tepuk tangan," pungkasnya.
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: SINDO)

Kamis, 08 Desember 2016

Kasus Ahok Jadi Ujian untuk Kejaksaan Agung


AGEN POKER - Pakar hukum pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Chairul Huda menyebutkan kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah diuji dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurutnya, jabatan Jaksa Agung dengan pimpinan HM Prasetyo sebagai mantan politikus Partai Nasdem dipertanyakan dalam mengawal kasus mantan Bupati Belitung Timur itu. Pasalnya, partai tersebut masuk dalam salah satu yang mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
"Soal posisi Jaksa agung yang mantan politisi nanti terlihat dari tuntutan jaksa terhadap Ahok. Kalau ringan tuntutannya, maka jelas adanya pengaruh partai pendukung Ahok terhadap independensi Jaksa Agung," ucapnya kepada MenangQQ, Jumat (8/12/2016).
Chairul menambahkan sudah selayaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot HM Prasetyo dari orang nomor satu korps Adhyaksa itu.
"Ya, memang sebaiknya Presiden Jokowi perhatikan aspirasi masyarakat untuk mencari Jaksa Agung yang lebih profesional," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Ahok dijerat dengan Pasal 156a KUHAP tentang Penistaan Agama dengan ancaman 5 tahun penjara.